
NOTULA – Saat ini varian baru virus Corona (pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan), dikabarkan sudah menyebar hingga ke 50 negara.
Penyebaran varian baru yang terbilang cepat itu meningkatkan kekhawatiran, hingga komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijadwalkan bertemu, Kamis (14/1/21) hari ini.
Dikutip dari RMOL.id, AFP melaporkan, komite darurat biasanya berkumpul setiap tiga bulan sekali, tetapi kali ini dipercepat, dengan pertimbangan mendesak.
Dalam rilis kemarin, WHO menjelaskan, ini menyangkur varian dan pertimbangan terbaru tentang penggunaan vaksinasi dan sertifikasi pengujian, termasuk untuk perjalanan internasional.
Varian baru diidentifikasi jauh lebih menular daripada jenis Corona yang muncul di China pada 2019. Bahkan muncul kekhawatiran, mutasi yang terjadi membuat vaksin yang sudah ada kurang efektif.
Varian baru virus Corona sejauh ini hanya bisa diidentifikasi dengan mengurutkan kode genetik. Sayangnya, tidak semua tempat memiliki kemampuan itu.
Komite ahli yang diawasi Didier Houssin dari Prancis itu selanjutnya akan mempublikasikan hasil pertemuan dan rekomendasinya.
Secara global, virus Corona sudah menginfeksi lebih dari 91 juta jiwa, dan hampir 2 juta di antaranya meninggal dunia.