
NOTULA – Siapa tokoh yang berpeluang dan layak menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDI Perjuangan? Topik ini kembali menggeliat, sejak istri Taufik Kiemas itu menyatakan keinginannya mundur.
Saat memberikan pembekalan pada calon anggota DPR RI di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (15/11), Mega, demikian putri proklamator itu akrab disapa, menyatakan, sebenarnya sudah lama ia ingin diganti.
Pemerhati politik, Iwel Sastra, menyebutkan, setidaknya ada tiga tokoh berpeluang menggantikan Megawati dari kalangan keturunan Bung Karno.
Ketiga orang itu, rinci direktur Mahara Leadership ini, adalah Muhammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani, keduanya anak Megawati, serta Guruh Soekarnoputra yang putra bungsu Bung Karno.
“Tapi yang paling berpotensi (menggantikan Mega) tentu dua nama ini, Prananda dan Puan,” jelas Iwel, dalam perbincangan dengan redaksi rmol.co, Sabtu (17/11).
Menurutnya kedua nama itu bisa diterima semua pihak, semua kalangan di lingkungan PDI Perjuangan.
Guruh, meski pernah disebut-sebut sebagai pengganti kakaknya, kini sudah sangat jarang muncul di hadapan publik. Selain itu, usia Guruh juga sudah tidak muda lagi, 65 tahun.
“Seiring waktu, (Guruh) kemudian juga hilang (di PDIP),” tambah Iwel.
Di sisi lain, walau berpeluang, langkah Prananda dan Puan menjadi orang nomor satu di PDIP belum terlihat mantap dalam hal visi dan misi, manajemen partai, serta yang terpenting, kemampuan mempersatukan semua elemen partai.