
NOTULA – Ternyata, tawaran mengkudeta Partai Demokrat juga pernah menghampiri mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Pengakuan mengejutkan itu disampaikan sang jenderal dalam kanal Youtube Bang Arif.
Interview yang mengungkap tawaran itu dilakukan sebelum Jumat (5/3/21), sehari sebelum KLB Demokrat di Sibolangit, Sumut, yang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut ilegal, digelar.
Kepada Arif, Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi sejumlah orang yang menawarkan dirinya menjadi ketua umum Demokrat lewat skema KLB.
Mendapat tawaran itu tentu mengejutkan, Gatot tidak menampik bahwa Partai Demokrat memang menarik. Sebab, partai besutan AHY itu punya elektabilitas hingga 8 persen.
“Saya bilang, siapa sih yang tidak mau. Partai (Demokrat) dengan perolehan suara 8 persen, partai besar. Ada juga yang datang sama saya,” tuturnya, tanpa mengurai siapa yang mengajak.
Meski begitu, seperti dikutip dari RMOL.id, Gatot menolak. Sebab dia sadar, selama berkarir di dunia militer, dirinya dibesarkan oleh dua presiden, yakni Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo.
“Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruhlah itu biasa. Tapi begitu saya naik bintang tiga, itu presiden pasti tahu, kemudian jabatan Pangkostrad, pasti presiden tahu, apalagi presidennya tentara, waktu itu, Pak SBY, tidak sembarangan,” tegasnya.
Selanjutnya Gatot mengurai, saat dirinya menjadi Pangkostrad, SBY pernah memanggilnya ke Istana. Pemanggilan itu dilakukan, karena SBY akan mengangkat Gatot sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
“Saya katakan terima kasih, dan saya akan pertanggungjawabkan. Laksanakan tugasmu dengan profesional. Cintai prajurit dan keluarga seganap hati dan pikiran,” urainya, menirukan ucapan SBY.
Atas dasar kesadaran itu, Gatot Nurmantyo memastikan dirinya tidak akan membalas kebaikan SBY itu dengan air tuba.
“Apakah iya, saya dibesarkan oleh dua presiden, yakni (Presiden) SBY dan (Presiden) Jokowi, terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?” Gatot Nurmantyo balik bertanya.
Terlepas dari itu, Gatot ingin menanamkan sebuah nilai, dan itu penting buat anak-anaknya, ia ingin anak-anaknya kelak dikenal orang sebagai anak dari bapak yang baik.
“Jadi saya bilang kepada mereka (yang menawari mendongkel AHY) terima kasih, saya jelaskan bahwa moral dan etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu,” katanya, sembari menolak diajak bicara soal itu lebih lanjut.