Skip to content

Primary Menu
  • Home
  • NO-tv
Live
  • Home
  • Nasional
  • Survei KPK: Kepala Daerah Tersandera karena Pilkada Dibiayai Sponsor

Survei KPK: Kepala Daerah Tersandera karena Pilkada Dibiayai Sponsor

notulanews 14 Desember 2021
ilustrasi.(rmol.id)

ilustrasi.(rmol.id)

NOTULA – Dorongan berbagai kalangan agar presidential threshold (Preshold) atau ambang batas pencalonan nol persen didasari banyak faktor, bukan omong kosong.

Penerapan Preshold 20 persen membuat biaya politik mahal dan mengakibatkan kepala daerah maupun anggota legislatif melakukan korupsi usai terpilih, demi mengembalikan modal yang dikeluarkan saat pencalonan.

Preshold juga diterapkan saat pemilihan presiden (Pilpres), dimana seorang calon presiden maupun wakil presiden harus diusung partai politik maupun gabungan partai politik dengan 20 persen kursi DPR.

Berdasar survei KPK, pendanaan Pilkada terjadi akibat adanya gap antara biaya Pilkada dan kemampuan harta dari masing-masing kontestan. Dengan kata lain, harta pasangan calon kepala daerah tak mencukupi untuk ongkos politik. Rata-rata kekayaan pasangan calon kepala daerah jika digabungkan sebesar Rp 18 miliar, bahkan ada yang kurang dari Rp 15 miliar.

Hasil indepth interview menyebutkan, biaya Pilkada yang harus dikeluarkan sebesar Rp 5-10 miliar. Untuk memenangkan Pilkada tingkat bupati minimal dibutuhkan Rp 65 miliar. Demikian hasil survei KPK, seperti dikutip dari rmol.id, Selasa (14/12/21) siang.

Hasil survei mengambarkan, presidential threshold 20 persen akhirnya membuat para kepala daerah ‘dikuasi’ para donatur alias sponsor.

Fakta itu tertuang dari survei yang dilakukan KPK pada pelaksanaan Pilkada 2015, 2017 dan 2018, yang menggambarkan fakta miris, lantaran 82,3 persen kontestan Pilkada 2015 dibiayai donatur atau sponsor.

Sementara untuk 2017, sekitar 82,6 persen dan 2018 sebesar 70,3 persen kepala daerah maju dibiayai pihak ketiga. Para donatur alias sponsor itu tidak hanya terbatas saat masa kampanye saja.

Dampak dari hal ini, berdasar survei itu, para kepala daerah menjadi tersandera. Sebab, para penyandang dana atau sponsor mengharapkan sejumlah hal.

Pertama, donatur menginginkan kemudahan perizinan terhadap bisnis yang telah dan akan dilakukan. Keinginan agar perizinan lebih mudah angkanya tiap tahun meningkat, 63,9 persen (2015), 75,0 persen (2017) dan 95,4 persen (2018).

Lalu diberi kemudahan untuk ikut serta dalam tender proyek pemerintah (pengadaan barang dan jasa). 64,6 persen (2015), 73,3 persen (2017) dan 90,7 persen (2018).

Selanjutnya, para donatur menginginkan kepala daerah yang telah dibiayai agar memberi keamanan saat menjalankan bisnis yang sudah berjalan. 61,5 persen (2015), 76,7 persen (2017) dan 84,8 persen (2018).

Donatur atau sponsor juga ingin diberi kemudahan terhadap akses untuk menjabat di pemerintahan daerah maupun BUMD. Hasilnya, 60,1 persen (2015), 56,81 persen (2017) dan 81,5 persen (2018).

Selin itu juga kemudahan akses dalam menentukan kebijakan atau peraturan daerah. Yakni, 49,3 persen (2015), 42,7 persen (2017) dan 72,2 persen (2018). Dan menginginkan agar dapat prioritas bantuan langsung. 51,5 persen (2015), 22,7 persen (2017) dan 62,3 persen.

Kenginginan yang lain, masih berasar hasil survei internal KPK, ialah mendapatkan prioritas dana bantuan sosial atau hibah yang bersumber dari APBD. Dalam hal ini yang paling tinggi di 2018, dengan nilai 56,3 persen.

About Post Author

notulanews

See author's posts

Continue Reading

Previous: Bila Tak Dilibatkan Bahas Revisi UU Ciptaker, Buruh Ancam Mogok Kerja Massal
Next: AS Pastikan Jaga Kawasan Indo-Pasifik dari Tindakan Agresif China

Related Stories

KTT G20 Diharapkan Menghasilkan Rekomendasi bagi Pemimpin Dunia

KTT G20 Diharapkan Menghasilkan Rekomendasi bagi Pemimpin Dunia

14 November 2022
Survei Kompas: Capres Jagoan Jokowi Hanya Dipilih 15,1 Persen Responden

Survei Kompas: Capres Jagoan Jokowi Hanya Dipilih 15,1 Persen Responden

14 November 2022
Surya Paloh dan Nasdem Disarankan Lepas dari Koalisi Jokowi

Surya Paloh dan Nasdem Disarankan Lepas dari Koalisi Jokowi

14 November 2022

Ikuti kami

Twitter Instagram Youtube

NO-TV

Prev 1 of 26 Next
  • Ikan Bakar Tentara Pelajar, Kebayoran Baru, Jaksel... sedap

    Ikan Bakar Tentara Pelajar, Kebayoran Baru, Jaksel... sedap

  • IKAN BAKAR JL TENTARA PELAJAR, GROGOL, JAKSEL... SEDAPPPPP

    IKAN BAKAR JL TENTARA PELAJAR, GROGOL, JAKSEL... SEDAPPPPP

  • makasih kiriman nasi briani dan lobster serta teh serehnya...

    makasih kiriman nasi briani dan lobster serta teh serehnya...

  • sensasi SATE TAICHAN, Simprug, Kebayoran Baru

    sensasi SATE TAICHAN, Simprug, Kebayoran Baru

  • kalau haus, Inul langsung mendekat ke kran PDAM

    kalau haus, Inul langsung mendekat ke kran PDAM

  • Sahur jam wolu di Gultik dan sate ayam Pondok Indah

    Sahur jam wolu di Gultik dan sate ayam Pondok Indah

  • seolah-olah danau...

    seolah-olah danau...

  • membunuh waktu, menunggu pergantian ganjil genap

    membunuh waktu, menunggu pergantian ganjil genap

  • Pusat makan sahur di salah satu sudut Kota Bogor... ler's try

    Pusat makan sahur di salah satu sudut Kota Bogor... ler's try

  • menu buka biasa saja, tapi komplit

    menu buka biasa saja, tapi komplit

  • menanti sahur si sebuah kafe di salah satu susut Kota Jogja

    menanti sahur si sebuah kafe di salah satu susut Kota Jogja

  • BUKO SELEPAS ISYA'

    BUKO SELEPAS ISYA'

Prev 1 of 26 Next

Popular Post

  • Mulai Hari Ini Berlaku Jam Malam di Seluruh Jawa Timur posted on Desember 29, 2020
  • Satgas Covid-19 Hentikan Wisuda Unmer Malang posted on Desember 13, 2020
  • Dadang Dares, 20 Tahun Jualan Burung Dares posted on Oktober 31, 2020
  • Sumber Tancak, Pemandian Asli Air Sumber posted on November 8, 2020
  • Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto posted on Januari 7, 2019
  • Jual Gadis Perawan, Ibu dan Anak di Lampung Diringkus Jual Gadis Perawan, Ibu d... NOTULA – Ibu dan anak di Lampung ini tampak kompak dala... by notulanews | posted on Januari 12, 2019
  • Di Pasar Splendid, Burung... NOTULA – Bila di liburan Panjang ini ingin menambah kol... by notulanews | posted on Oktober 31, 2020
  • Ini Dia, Kue Tart Cantik... NOTULA – Ssssttttt… suka kue tart? Ini ada yang beda lh... by notulanews | posted on November 2, 2020
  • Barong Sembur Geni, Visua... NOTULA – Seni budaya tradisional merupakan warisan lelu... by Achmad Rizal | posted on Desember 12, 2020
  • Anies Baswedan Beri Kulia... NOTULA - Anies Baswedan mendapat kehormatan penuh untuk... by notulanews | posted on Januari 14, 2023
  • Kunjungi Polifurneka, Menko Muhadjir: Pemerintah Evaluasi Super Tax Deduction
  • Dewan Pers Desak Pemerintah dan DPR Buka Draf Final RUU KUHP
  • Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto
  • Dua Putra Zainudin MZ Gabung Demokrat
  • Harusnya Sibuk Sejahterakan Rakyat, Bukan Tangkapi Pengkritik
  • Gelis, Gerobak Listrik Praktis Pengganti Dorong
  • Disaksikan 6 Ribu Personel KPUD, Maskot dan Jingle Pemilu 2024 Diluncurkan
  • Besok, Aries Agung Paewai Dilantik sebagai Pj Wali Kota Batu
  • PDIP Diyakini Mampu Ikut Pilpres 2024 tanpa Koalisi
  • Tonin: Ruslan Buton Dipecat dari TNI Karena Tolak TKA China Masuk Maluku

You may have missed

Kagumi Batik Sukun, Made: Layak Menembus Pasar Internasional

Kagumi Batik Sukun, Made: Layak Menembus Pasar Internasional

16 Mei 2023
Dua Wartawan Senior Perkuat PKS Kota Malang

Dua Wartawan Senior Perkuat PKS Kota Malang

12 Mei 2023
Ketua DPD RI Apresiasi Pihak-pihak yang Laporkan Gratifikasi Idul Fitri AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Istimewa)

Ketua DPD RI Apresiasi Pihak-pihak yang Laporkan Gratifikasi Idul Fitri

4 Mei 2023
Soal Perbedaan Lebaran, LaNyalla: Pemerintah Fasilitasi Saja, Jangan Jadi Penentu Tunggal

Soal Perbedaan Lebaran, LaNyalla: Pemerintah Fasilitasi Saja, Jangan Jadi Penentu Tunggal

20 April 2023
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
notulanews © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.