
NOTULA – Pengamat politik, Iwel Sastra, berpendapat, gugatan yang dilayangkan Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi (MK) harus diapresiasi, sebagai langkah konstitusional.
“Kita berikan apresiasi sebesar-besarnya atas langkah konstitusional yang diambil Paslon nomor urut 02 ini,” tutur Iwel Sastra, Senin (27/5).
Tuntutan yang dilayangkan Prabowo-Sandi ke MK untuk meminta mendiskualifikasi Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin merupakan hal yang wajar.
“Secara normatif memang itu tuntutannya, karena dalam sengketa itu biasanya orang-orang atau pihak-pihak yang merasa menang kemudian dikalahkan dan kemudian memperjuangkan hak mereka, memperjuangkan kemenangan secara konstitusional, nanti tergantung majelis hakim MK yang memutuskan,” lanjutnya.
Sehingga, keputusan majelis Hakim MK nanti memiliki dua sorotan utama. Pertama, terkait bukti-bukti dari pemohon, dimana di persidangan nanti merupakan pertarungan bukti-bukti antara pemohon dengan termohon.
“Pemohon harus menyiapkan bukti-bukti, karena di MK ini nanti pertarungan bukti-bukti, termohon pun akan mengajukan bukti-bukti yang dimiliki,” katanya.
Kedua, bagaimana majelis hakim MK dapat melihat bukti-bukti serta fenomena sosial yang terjadi usai Pilpres 2019. Dimana hasil keputusan MK diharapkan merupakan keputusan yang adil.
“Disinilah akan dilihat pertarungan reputasi hakim MK, karena persidangan nanti akan mendapat sorotan masyarakat, bagaimana para hakim ini melihat bukti-bukti, kemudian membaca fenomena sosial pasca pilpres, sejak pemungutan suara, penghitungan dan sebagainya,” jelasnya.
“Selanjutnya MK akan memutuskan apakah gugatan dari pemohon dikabulkan atau tidak. Bagaimana MK ini bisa membuat keputusan secara adil tentunya, karena keputusan MK ini bukan hanya ditunggu pendukung Paslon 02, Paslon 01 pun juga ingin keputusan yang adil,” lanjutnya.
Sehingga, seperti dikutip dari rmol.co, Iwel berharap kepada semua pihak bisa menerima hasil keputusan MK dengan lapang dada.
“Mudah-mudahan setelah putusan dari MK ini semua pihak bisa menerima dengan lapang dada, ikhlas,” pungkasnya.