
NOTULA – Pos TNI Yonif 756/Yalet di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, ternyata juga diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB), Senin (3/12).
Akibatnya satu anggota TNI tewas tertembak dan satu lainnya luka-luka. Sampai berita ini ditulis, jenazah anggota TNI yang gugur belum bisa dievakuasi ke Wamena.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, angkat bicara soal penyerangan itu. Dia berjanji segera membahasnya bersama TNI dan Polri.
“Saya ngomong dulu dengan mereka untuk koordinasikan siapa berbuat apa,” jelasnya, kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/12).
Menurut Ryamizard, TNI dan Polri memiliki wilayah kewenangan yang berbeda.
“Soalnya kalau masalah keamanan ada polisi penuh, ada tentara penuh. Saya katakan ada polisi dengan tentara, harus dibedakan,” katanya, seperti dikutip dari rmol.co.
Untuk masalah pertahanan di wilayah sipil maka menjadi wewenang polisi. Sedangkan untuk masalah pertahanan batas wilayah dan serangan dari luar, menjadi wewenang TNI.
“Ada masyarakat di kampung-kampung, itu polisi. Tapi kalau sudah sampai orang hutan itu kan tidak ada masyarakat, ya tentara lah,” pungkas Ryamizard.