
NOTULA – Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengatakan, pemuda Muhammadiyah harus mampu membawa dakwah yang menggembirakan dan memajukan Indonesia.
“Apalagi ini tahun politik, saya berharap Pemuda Muhammadiyah jadi pelopor untuk merekat kebersamaan dan persatuan Indonesia,” katanya, usai menyampaikan materi dalam temu tokoh/kebangsaan pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11).
Selain memperkokoh kebersamaan dan jati diri, Zulkifli ingin Pemuda Muhammadiyah menjadi model bagi pemuda-pemuda lainnya dalam hal menguasai ilmu pengetahuan.
“Pendek kata, Pemuda Muhammadiyah bisa meng-upgrade dirinya. Meningkatkan kemampuan dirinya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena kita bersaing dengan negara lain di era global ini,” harapnya.
Dia meminta peserta Muktamar Pemuda Muhammadiyah bisa menghasilkan konsep dan gagasan yang up to date dan bisa diterapkan pada era ini dan tidak terjebak hanya memilih ketua.
“Hindari betul soal-soal money politics, soal yang akan memecah-belah. Mari menjaga jati diri dan kebersamaan Pemuda Muhammadiyah,” tambahnya.
Dalam paparan temu tokoh/kebangsaan di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Zulkifli Hasan mengingatkan tantangan yang dihadapi Pemuda Muhammadiyah, yakni penguasaan ilmu dan teknologi.
Menurutnya, seperti dikutip dari rmol.co, saat ini adalah era persaingan bebas. Pemuda Muhammadiyah harus tahu siapa yang akan menguasai dunia 10 sampai 20 tahun mendatang.
Berdasar hasil riset, manusia hebat di abad ini adalah pemuda Singapura. Nomor dua pemuda Jepang. Urutan ketiga Cina Taipei, kemudian Makao, Hongkong, Tiongkok, dan Korea Selatan. “Indonesia berada pada nomor 62,” ungkapnya.
Indikator riset itu adalah kemampuan membaca (berapa banyak buku yang dibaca selama setahun), kemampuan matematika, dan penguasaan science.
“Mohon maaf, mereka yang unggul tadi, urutan pertama sampai sepuluh, adalah bangsa asing. Pesan saya, itulah tantangan kita. Itulah tantangan Pemuda Muhammadiyah,” ucapnya.