Skip to content

Primary Menu
  • Home
  • NO-tv
Live
  • Home
  • Tak Berkategori
  • Membaca Muara Sikap Politik Jokowi

Membaca Muara Sikap Politik Jokowi

notulanews 29 Januari 2023
Jayanto Arus Adi. (istimewa)

Jayanto Arus Adi. (istimewa)

Oleh: Jayanto Arus Adi *)

NOTULA – Pernyataan Megawati Soekarnoputri, pada pidato resepsi HUT ke 50 PDI Perjuangan, beberapa waktu lalu, menyisakan goresan tersendiri. Meski diungkapan dengan nada seloroh atau canda, namun tetap mencuatkan kontroversi liar.

“Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya, padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP juga aduh, kasihan dah,” begitu antara lain pernyataan yang disampaikan Megawati, di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/23).

Ungkapan itu sebenarnya biasa biasa saja. Megawati adalah Ketua Umum Partai Banteng mencereng. Mega jualah yang memiliki obligasi besar perjalanan partai trah Soekarno hingga berkembang menjadi the rulling partai, karena mampu memenangi Pemilu dua kali berturut-turut. Bahkan, mencermati trennya, PDI Perjuangan berpeluang menciptakan hattrcik.

Yang menjadi goresan adalah sosok yang menjadi obyek, yang merupakan kader terbaik yang notabene Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Karenanya wajar ketika ada pihak yang menilai Ketua Umum PDI Perjuangan tak sewajarnya mengungkapkan hal semacam itu.

Menakar antara manfaat dan mudarat, lebih banyak mudaratnya. Akan lebih elok dan melegasikan sikap kenegarawanan, jika candaan itu tak tertutur dari seorang Megawati.

Putri Sang Fajar dengan segala plus minusnya adalah ibu bangsa. Menilik sisi ini, muncul pihak yang menyesalkan ikhwal tersebut. Dan sikap serupa wajar saja terjadi, karena demokrasi memberi ruang sikap yang hetrogen.

Artinya, ketika muncul reaksi seperti itu, semestinya warga banteng perlu memaklumi sebagai manifestasi genetik atas nama demokrasi. Ingat, PDI Perjuangan adalah representasi partai yang berazaskan nasionalis dengan spirit demokrasi.

Sedikit Meriang

Dua kutub sikap sempat bereskalasi pada muara masing masing. Dinamika itu meredup dengan catatan, goresan dan beragam warna yang mengemuka, mengiringinya dengan argumentasi sendiri-sendiri. Pihak yang memandang bijak menilai wajar wajar saja, tidak ada yang salah, keliru atau sumbang atas pernyataan Mega.

Sebaliknya, pendukung, loyalis, dalam hal ini relawan Jokowi, tampak sedikit meriang, meski kini mereda terobati oleh waktu. Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai candaan Megawati itu tidak etis.

Sebagai tokoh besar Parpol, masih menurut Najmudin, seharusnya Megawati pandai memilih pesan-pesan politik, walau lewat canda. Dia melihat dari keseluruhan momen ultah PDIP, terlihat Megawati ingin dinilai lebih kharismatik dan punya kepemimpinan lebih kuat dari seorang Jokowi.

Nah, catatan ini tak ingin terjebak pada kotak pro dan kontra. Namun lebih mendalami aspek sosiologis dan psikologi di balik peristiwa monumental itu.

Secara sosiologis dan psikologis, menilik Sigmud Freud, bapak psikologi analisas, ibaratnya permainan catur, Jokowi justru di atas angin, secara sederhana dapat disebut menang satu langkah.

Seorang Jokowi, meski tak berdarah biru, namun portofolio historisnya menghentak dan berjejak. Dia wong cilik yang lahir dari sebuah proses panjang menjadi pemimpin. Memenangi dua kali Pilkada walikota di episentrum Jawa, yakni Kota Solo, itu legacy tersendiri. Dia telah mendapatkan mandat rakyat yang mendaulatnya menjadi walikota.

Kiprahnya berlanjut ketika menapak menjadi Gubernur DKI. Diusung dan didukung PDI Perjuangan adalah fakta, tapi Partai Moncong Putih menunjuk Walikota Solo terjun di Palagan Ibukota tentu tidak luput dari rekam jejak Joko Widodo itu sendiri. Dengan begitu, meski menjadi ‘petugas partai’ adalah sebuah keniscayaan lantaran posisi tawar Joko Widodo, memang begitu hegemonik.

Bintang Jokowi terus bersinar, terbukti dari DKI-1 melejit menjadi orang RI-1, Presiden ke-7 RI. Saat ini kakek dari Jan Ethes itu bahkan telah memasuki periode kedua. Itu bukan hanya rentang panjang pembuktian atas kiprah dan prestasi, namun manifestasi sekaligus testimoni komprehensif siapa sesungguhnya Joko Widodo. Tesis ini menjawab utuh sebagai argumentasi paling sahih atas ungkapan sang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Ya, banyak jalan menuju Roma. Menjadi ‘petugas partai’ adalah bagian dari metamorfosa perjalanan seorang Joko Widodo menjadi salah satu putra terbaik Indonesia. Di bawah kepemimpinan wong cilik yang sesungguhnya, Indonesia memasuki renaisance kedua. Negeri gemah ripah loh jinawi ini sempat terpuruk karena salah menghela strategis. Tri Sakti Bung Karno menjadi sesanti yang dipahami utuh mantan Walikota Solo itu.

Berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya, merupakan jiwa yang menjadi nafas Kabinet Gotong Royong. Sikap politik dan visi kenegarawanan juga spirit kerakyatan dapat dilihat lebih konkret mencermati jejak kepemimpinnya selama periode kepemimpinannya.

Bahwa pandangan nyinyir seringkali menghampiri Joko Widodo, menilik latar belakangnya karena bukan darah biru, atau tak berkasta, dapat dipahami sebagai dinamika peradaban. Namun secara sosiologis dan psikologis, Joko Widodo adalah simbol dari civil society dengan wong cilik menjadi wujud nyata atas eksistensinya. PDI Perjuangan kini menjadi pihak yang perlu terus merawat dan menjaga ‘jiwa‘ itu agar terus bersemayam.

Adalah tengara yang tidak elok ketika relasi Joko Widodo dengan PDI Perjungan menjadi berjarak. Adalah sandyakala bagi Partai Moncong Putih, andai pemimpin wong cilik ini terantuk hati di rumah ideologisnya, PDI Perjuangan, dan terpikir untuk hijrah, atau menjadi rahim lahirnya rumah baru, yakni partainya wong cilik.

Meski itu kecil kemungkinannya, namun pria kelahiran 21 Juni 1961 itu sesungguhnya memiliki akses besar ke sana. Simak bagaimana kiprah dan tapak kepemimpinan yang dibangun Presiden ke-7 RI itu mampu melahirkan kejutan-kejutan tak terduga. Mampu manjing ajur ajer adalah gaya kepemimpinan yang menjadi jurus Jokowi mengarungi medan pengabdian yang begitu terjadl.

Candaan Megawati pada momen resepsi HUT ke-50 PDI Perjuangan itu sesungguhnya dikandung maksud untuk menjadi katarsis, sekaligus menepis konstelasi politik yang terlihat penuh turbulensi. Siapa yang akan menjadi penerima estafet kepemimpinan itu pasca 2024 kini belum sepenuhnya terang. Siapa pula yang menjadi penentu atas lahirnya pemimpin baru mendatang.

Sepertinya sang Ketua Umum PDI Perjuangan tengah jenggah meraba dan membaca sikap politik dari kader terbaiknya itu. Pernyataan-pernyataan Jokowi, meski sebatas isyarat, ditafsirkan tidak sejalan dengan sikap Megawati. Alih-alih bermaksud memberikan pesan atau teguran halus, namun artikulasi yang dilakukan Megawati menjadi sebuah bola salju. Bagaimana bola salju itu menggelinding, hanya Jokowi yang tahu.

Idealnya Joko Widodo dan Megawati membangun suasana kebatinan yang lebih mengakar. Satu hal yang harus dimuarakan bersama adalah menjaga ibu pertiwi melahirkan pemimpin tangguh bagi bangsa ini.

Siapa pun tidak akan bisa mengingkari, dengan segala kekurangan dan kelebihannya Joko Widodo adalah putra peradaban dari republik ini. Dan Megawati adalah pendulum zaman dengan kharisma dan ketokohannya.

King dan quen maker adalah dua mata pedang, keduanya harus bersatu. Karena bercerai kita runtuh, bersatu kita teguh.

*) Pemimpin Umum RMOL Jateng, Direktur Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Institute, Ahli Pers Dewan Pers, dan Mahasiwa Program S3 Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang.

About Post Author

notulanews

See author's posts

Continue Reading

Previous: Tantangan Kian Serius, Ubedilah: Indonesia Butuh Pemimpin Berintegritas Tinggi
Next: Pemerintah dan Parlemen Mirip Paduan Suara, Demokrasi di Titik Nadir

Related Stories

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Harus Padukan Politik Kebijakan dan Anggaran

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Harus Padukan Politik Kebijakan dan Anggaran

20 Maret 2023
Temui KONI Sulsel, LaNyalla Minta Atlet Muaythai Makassar Fokus Prestasi 

Temui KONI Sulsel, LaNyalla Minta Atlet Muaythai Makassar Fokus Prestasi 

19 Maret 2023
Dana Kejahatan Lingkungan Diduga Mengalir ke Parpol, LaNyalla: Usut Tuntas!

Dana Kejahatan Lingkungan Diduga Mengalir ke Parpol, LaNyalla: Usut Tuntas!

18 Maret 2023

Ikuti kami

Twitter Instagram Youtube

NO-TV

Prev 1 of 25 Next
  • BUKO SELEPAS ISYA'

    BUKO SELEPAS ISYA'

  • inden tempat dan menu, baru berbuka... hmmm

    inden tempat dan menu, baru berbuka... hmmm

  • detik-detik menuju buka puasa hari pertama...

    detik-detik menuju buka puasa hari pertama...

  • isi perut dulu yuk... #viral #food

    isi perut dulu yuk... #viral #food

  • Anak muda harus peduli dengan kotanya... #viral

    Anak muda harus peduli dengan kotanya... #viral

  • MUHAMMAD DWICKY PIMPIN RELAWAN MILENIAL ANIES P24 MALANG RAYA

    MUHAMMAD DWICKY PIMPIN RELAWAN MILENIAL ANIES P24 MALANG RAYA

  • kongkow sambil ngopi dan ngemil

    kongkow sambil ngopi dan ngemil

  • MENKO PMK PROF MUHADJIR EFFENDY KAGUMI ETOS KERJA TIM SAR INDONESIA DI TURKIYE

    MENKO PMK PROF MUHADJIR EFFENDY KAGUMI ETOS KERJA TIM SAR INDONESIA DI TURKIYE

  • PIMPIN DELEGASI INDONESIA, MENKO PMK SERAHKAN BANTUAN LANGSUNG KEPADA KORBAN GEMPA DI TURKIYE

    PIMPIN DELEGASI INDONESIA, MENKO PMK SERAHKAN BANTUAN LANGSUNG KEPADA KORBAN GEMPA DI TURKIYE

  • 14 JUTA BAYI SELURUH INDONESIA DITIMBANG SERENTAK

    14 JUTA BAYI SELURUH INDONESIA DITIMBANG SERENTAK

  • ini dia tahu campur heritage, Pak Iwan Jagalan, Kota Malang

    ini dia tahu campur heritage, Pak Iwan Jagalan, Kota Malang

  • tahu campur pak Iwan Jagalan, Kota Malang

    tahu campur pak Iwan Jagalan, Kota Malang

Prev 1 of 25 Next

Popular Post

  • Mulai Hari Ini Berlaku Jam Malam di Seluruh Jawa Timur posted on Desember 29, 2020
  • Satgas Covid-19 Hentikan Wisuda Unmer Malang posted on Desember 13, 2020
  • Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto posted on Januari 7, 2019
  • Dadang Dares, 20 Tahun Jualan Burung Dares posted on Oktober 31, 2020
  • Sumber Tancak, Pemandian Asli Air Sumber posted on November 8, 2020
  • Eko Darmo, Kumpulan Kemat... NOTULA – Berdiri sejak 1923, Badan Perkumpulan Kematian... by notulanews | posted on November 5, 2020
  • Dadang Dares, 20 Tahun Ju... NOTULA – Lelaki yang satu ini boleh dibilang konsisten... by notulanews | posted on Oktober 31, 2020
  • Wow… Ternyata ada Pabrik... NOTULA – Wow… Ternyata ada pabrik springbed berkualitas... by notulanews | posted on November 10, 2020
  • Pemuda Pancasila Kota Mal... by notulanews | posted on Desember 9, 2022
  • Jual Gadis Perawan, Ibu dan Anak di Lampung Diringkus Jual Gadis Perawan, Ibu d... NOTULA – Ibu dan anak di Lampung ini tampak kompak dala... by notulanews | posted on Januari 12, 2019
  • Kunjungi Polifurneka, Menko Muhadjir: Pemerintah Evaluasi Super Tax Deduction
  • Dewan Pers Desak Pemerintah dan DPR Buka Draf Final RUU KUHP
  • Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Tradisi Penerimaan Brigjen TNI Tri Yuniarto
  • Dua Putra Zainudin MZ Gabung Demokrat
  • Harusnya Sibuk Sejahterakan Rakyat, Bukan Tangkapi Pengkritik
  • Gelis, Gerobak Listrik Praktis Pengganti Dorong
  • Disaksikan 6 Ribu Personel KPUD, Maskot dan Jingle Pemilu 2024 Diluncurkan
  • Besok, Aries Agung Paewai Dilantik sebagai Pj Wali Kota Batu
  • PDIP Diyakini Mampu Ikut Pilpres 2024 tanpa Koalisi
  • Tonin: Ruslan Buton Dipecat dari TNI Karena Tolak TKA China Masuk Maluku

You may have missed

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Harus Padukan Politik Kebijakan dan Anggaran

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemda Harus Padukan Politik Kebijakan dan Anggaran

20 Maret 2023
Temui KONI Sulsel, LaNyalla Minta Atlet Muaythai Makassar Fokus Prestasi 

Temui KONI Sulsel, LaNyalla Minta Atlet Muaythai Makassar Fokus Prestasi 

19 Maret 2023
Dana Kejahatan Lingkungan Diduga Mengalir ke Parpol, LaNyalla: Usut Tuntas!

Dana Kejahatan Lingkungan Diduga Mengalir ke Parpol, LaNyalla: Usut Tuntas!

18 Maret 2023
Menko Muhadjir Wanti-wanti: Jangan Korupsi Dana Desa

Menko Muhadjir Wanti-wanti: Jangan Korupsi Dana Desa

17 Maret 2023
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
notulanews © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.