
Didik Suhardi. (istimewa)
NOTULA – Lulusan perguruan tinggi harus jadi agen-agen perubahan dan revolusi mental untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih baik. Di samping itu harus memiliki intelektualitas dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.
Demikian disampaikan Deputi 5 (Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga) Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi, pada wisuda ke-83 Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/01/23).
Wisuda 850 mahasiswa itu dihadiri Kepala LLDIKTI wilayah III, diwakili Noviyanto ST MMSI dan para Pengurus PGRI.
Menurut Didik Suhardi, mahasiswa sebagai lulusan yang memiliki intelektualitas harus mampu bersaing pada era revolusi 4.0 dan masyarakat 5.0. “Revolusi mental diperlukan, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” katanya.
“Lulusan Universitas Indraprasta PGRI yang telah mengenyam pendidikan akan menjadi agen-agen perubahan dan revolusi mental yang memiliki kecakapan dalam dunia digital, sehingga index keberadaban digital masyarakat Indonesia menjadi lebih baik. Pendidikan yang diterima akan mampu menangkal berita-berita hoaks, ujaran kebencian serta diskrimasi,” tegasnya.
Mantan Sekjen Kemendikbud itu juga berharap gerakan revolusi mental tidak hanya jargon semata, tapi diterapkan pada kehidupan bermasyarakat ketika para wisudawan kembali untuk membangun daerahnya. (ANO)