
Habib Rizieq Shihab. (Foto: RMOL.id)
NOTULA – Rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, 10 November mendatang, mendapat sambutan hangat dari tokoh masyarakat Tionghoa, Lieus Sungkharisma.
“Ini langkah yang positif bagi Indonesia, dalam upaya membangun kehidupan kenegaraan yang kondusif,” ujar Lieus yang juga koordinator Forum Rakyat itu, seperti dikutip dari RMOL.id, Kamis (5/11).
Menurutnya, kepulangan Habib Rizieq, setelah 3,5 tahun lebih berada di pengungsian, merupakan langkah besar bagi pembangunan politik Indonesia di masa datang.
“Karena itu, saya sarankan agar Presiden Jokowi menyambut kepulangan Habib Rizieq dengan membentangkan karpet merah dan memberinya ruang yang luas untuk memimpin revolusi akhlak di negeri ini,” pintanya.
Terlepas dari masalah yang selama ini menimpa hingga mengasingkan diri ke Saudi Arabia, Lieus menilai kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia adalah berkah yang harus disyukuri pemerintah Indonesia.
“Sebab, apapun cerita buruk yang dihubung-hubungkan selama ini, faktanya Habib Rizieq merupakan salah satu putra terbaik Indonesia yang sudah seharusnya dihargai sebagai asset bangsa,” tegasnya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq dan keluarganya berangkat ke luar negeri pada April 2017 untuk Umroh. Tapi, kata Lieus, rupanya ada rentetan peristiwa lain yang terjadi sebelumnya, yakni teror yang mengancam jiwa dan keluarganya.
“Seperti kata Ketua Presidium 212, Ustadz Ansufri ID Sambo, di antaranya peristiwa penembakan sniper yang menyasar rumah Habib. Akibat teror itu, Ustadz Ansufri ID Sambo sempat mengadu ke Komnas HAM,” ujar Lieus.
Pada perkembangannya, kata Lieus lagi, kepergian Habib Rizieq ke luar negeri kemudian dikait-kaitkan dengan macam-macam cerita buruk.
“Namun, apapun cerita buruk yang menimpa Habib Rizieq itu, adalah tidak pantas ulama dan imam besar FPI diperlakukan seperti itu,” tegasnya.
Sudah berkali-kali Habib Rizieq menyatakan ingin pulang. Tapi selalu saja beredar pernyataan dari para pejabat negara yang justru menyudutkannya. Dari masalah deportasi, izin tinggal, overstay sampai pencekalan.
Di satu sisi, mereka selalu bilang silakan Habib Rizieq pulang, tapi di sisi lain selalu muncul pernyataan yang memojokkan.
“Belakangan pernyataan dari Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut Habib Rizieq dicekal karena menerima amplop pengumpulan dana untuk tujuan politik. Padahal tuduhan itu tidak terbukti,” tegas Lieus lagi.
Karena itulah, Lieus meminta Presiden Jokowi mengingatkan para pembantunya agar tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang justru memperkeruh suasana.
“Negara ini tidak bisa dibiarkan kisruh terus oleh statemen-statemen pejabat yang asal bicara. Negeri ini butuh membangun. Pembangunan hanya bisa dijalankan kalau situasi sosial politik kondusif,” katanya.
Lieus sendiri memastikan akan memberi dukungan penuh pada langkah-langkah positif Presiden Jokowi dalam menyambut kepulangan Habib Rizieq.
“Presiden Jokowi harus menjadikan kepulangan Imam Besar FPI dengan jutaan pengikut ini sebagai langkah awal rekonsiliasi untuk kebaikan bangsa,” kata Lieus yang berjanji akan datang, ikut menyambut kepulangan Habib Rizieq di bandara.