
NOTULA – Pernyataan 41 masjid terpapar radikal terus berbuntut. Kini Presiden Joko Widodo didesak mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (pur) Pol Budi Gunawan, sebagai bentuk tanggung jawab atas pernyataan instansinya.
“Copot Kepala BIN (Budi Gunawan), karena sudah merugikan nama baik BUMN yang sudah dikelola secara baik oleh karyawan BUMN,” papar kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu. Arief Poyuono, Selasa malam (20/11).
Desakan pencopotan Budi Gunawan oleh Arief sebagai respons atas pernyataan BIN terkait temuan 41 masjid di lingkungan pemerintah yang terpapar radikalisme, didapat dari hasil survei oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Nahdlatul Ulama.
“Tuduhan BIN itu berdampak negatif terhadap kinerja BUMN yang sudah sangat bagus saat ini,” tambah Arief, seperti dikutip dari rmol.co.
Dia juga akan mengerahkan seluruh karyawan BUMN untuk berdemo ke kantor BIN, untuk mendesak pencabutan pernyataan itu, dan Presiden segera mencopot Budi Gunawan.
“Jika tidak ada respons, kami akan mengkonsolidasi kawan-kawan pekerja BUMN untuk melakukan aksi demo kepung kantor BIN,” tegas Arief.