
Pasukan Jagat Saksana KPU saat berdemonstrasi di Ancol. (rmol.id)
NOTULA – Pengamanan dalam (Pamdal) Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditransformasi menjadi pasukan “Jagat Saksana”. Mekanisme pengamanan pasukan itu dipamerkan pada rangkaian Konsolidasi Nasional (Konsolnas) dengan seluruh KPUD, di Pantai Carnaval Ancol, Jumat (2/12/22).
Pada kesempatan itu pasukan Jagat Saksana menunjukan kebolehannya di hadapan tujuh anggota KPU RI dan sekitar 6 ribuan anggota KPUD tingkat kabupaten/kota.
Pembawa acara mengatakan, pasukan Jagat Saksana merupakan Pamdal yang dilatih di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) milik Polda Metro Jaya, di Lido, Bogor. Jumlah personel diperkirakan mencapai ribuan orang, disebar ke seluruh kantor KPU provinsi dan kabupaten/kota.
Pada peragaan pengamanan yang ditunjukan di acara ini, KPU memperlihatkan mekanisme pengamanan yang sudah dilaksanakan di kantor KPU Banten.
Puluhan personel pasukan Jagat Saksana mengenakan seragam pelindung bewarna hitam. KPU membekali pasukan ini dengan helm, tameng, dan pentungan yang mirip digunakan Shabara Polri.
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, mengatakan, setiap lembaga pemerintahan sudah pasti memiliki tim pengamanan yang didik untuk menjaga ketertiban umum.
“Semuanya dididik, ditingkatkan kapasitas, disekolahkan di sekolah kepolisian di bawah Polda Metro Jaya untuk peningkatan kapasitas. Ini tadi bersifat simbolik, bahwa ada tim pengamanan dalam KPU yang terlatih,” katanya.
Dia juga mengatakan, pasukan Jagat Saksana dibikin sebagai pasukan anti huru hara, dipersiapkaan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan di Kantor KPUD.
Pemilu dan Pilkada, kata dia, selalu rawan konflik, baik dalam bentuk kekerasan fisik dan kekerasan verbal. Maka segala sesuatu harus diantisipasi.
“Situasi seperti tadi kan agar kita selalu siap siaga, bukannya berharap seperti itu ya, tetapi kalau ada kejadian seperti itu, kita relatif siap dari dalam,” pungkas Hasyim.